KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DARI INTERGRATED MARKETING COMMUNICATION / PROMOTION MIX
intergrated merketing commnucation (IMC) atau promotion mix terdiri dari 4 bagian, yaitu :
1. Advertising
2. Marketing Public Relation (MPR)
3. Sales Promotion
4. Personal Selling
berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari masing-masing hal tersebut :
1. ADVERTISING
Kelebihan
- periklanan adalah cara yang efektif untuk menjangkau banyak pembeli yang tersebar secara geografis dengan biaya yang rendah untuk setiap tampilannya.
- iklan memiliki nilai percakapan yang tinggi
iklan Nike “Just do it” telah menjadi kata-kata popular bagi mereka yang tidak dapat mengambil keputusan atau mengambil tindakan.
- periklanan adalah medium berdaya sebar luas
- periklanan memberikan peluang untuk mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui penggunaan cetakan, suara dan warna yang penuh seni.
- periklanan dapat digunakan untuk membangun citra jangka panjang untuk suatu produk(iklan Coca Cola)
- periklanan mempercepat penjualan (iklan Sears tentang obral di akhir pekan)
- periklanan cenderung berdampak positif pada sikap pelanggan dan pangsa pasar jangka panjang.
contoh :
Quacker Oats membayar Michael Jordan beberapa juta dolar untuk membuat iklan Gatorade. Jordan dipandang sebagai atlet dunia ternama, sehingga ia dipadang cukup layak untuk mengiklankan minuman olahraga seperti juga kemampuannya yang luar biasa untuk berhubungan dengan konsumen, terutama anak-anak.
Kekurangan
- periklanan adalah komunikasi yang sangat umum. karena banyak orang menerima pesan yang sama (baik kesamaan akan jenis produk penjualan atau daya saing melalui media yang sama) maka sulit untuk dapat memberikan pengaruh kepada konsumen pada awal pengenalan produk. Oleh karena itu iklan harus dapat dibuat sekreatif mungkin agar menarik perhatian dan dapat diterima oleh masyarakat dengan baik.
- karena iklan sifatnya berulang agar masyarakat dapat menerimanya dengan baik (memiliki rasa keingin tahuan dan rasa ingin membeli akan suatu produk yang dipasarkan tersebut), sehingga memerlukan dana yang besar untuk melakukan perulangan tersebut. karena periklanan berskala besar oleh seorang penjual menujukkan sesuatu yang positif tentang aturan, kekuatan dan keberhasilan
- kadang-kadang kemampuan berekspresi yang terlalu berhasil dari iklan dapat memperlemah pesan atau mengalihkan perhatian dari pesan.
- periklanan tidak memiliki kemampuan memaksa seperti wiraniaga perusahaan. audiens tidak merasa wajib memperhatikan atau menanggapi. iklan hanya mampu melakukan monolog, bukan dialog, dengan audiens.
- periklanan mungkin memiliki pengaruh atas pernjualan hanya melalui kemunculannya. bentuk periklanan tertentu (seperti iklan televisi) memerlukan anggaran yang besar sedangkan bentuk yang lalin (sepertiiklan surat kabar) dapat dilakukan dengan anggaran yang kecil.
- iklan telah kehilangan beberapa daya efektifitasnya dimasa lalu. sangat sulit untuk dapat mecapai khalayak massal karena semakin tingginya fragmentasi khalayak. iklan-iklan di televisi semakin pendek; mereka bertumpuk-tumpuk menjadi satu; mereka semakin tidak dapat dibedakan satu sama lain; dan konsumen pun cenderung memindahkan saluran TV mereka setiap iklan muncul dilayar. dan masalah yang terbesar adalah kenyataan bahwa iklan tidak memiliki kreadibilitas. masyarakat tahu bahwa iklan selalu membesar-besarkan dan bias. pada kondisi terbaiknya, iklan dianggap lucu dan menghibur; pada kondisi terburuk, iklan dianggap mengganggu dan tidak jujur.
contoh :
BENNETON
iklan cetak dan billboard Benneton yang controversial menampilkan foto-foto dramatis seperti pasien AIDS yang hampir meninggal dengan kata-kata “HIV positif” dicap diatas tubuhnya, seorang korban pembunuhan mafia dan wajah keluarganya tercermin digenangan darah, serta seragam berlumuran darah dari sorang tentara di bekas Yugoslavia. satu-satunya tulisan di setiap iklan ini adalha kotak kecil yang berisi tulisan “United Colors of Benneton” Olivera Toscani, direktur kreatif dan fotografer perusahaan mengatakan bahwa kampanye ini bertujuan memunculkan kesadaran sosial dan bahwa”… setiap orang memanfaatkan emosi untuk menjual suatu produk. perbedaanya disini adalah bahwa disini kami tidak menjual suatu produk. kami ingin menunjukkan …kenyataan-kenyataan manusiawi yang kita sadari.”
tetapi betapapun iklan-iklan Benneton bermaksud baik dan menyita perhatian, iklan-iklan ini mendapatkan lebih banyak cacian dari pada pujian. pada tahun 1995 suatu pengadilan Jerman memutuskan bahwa 3 gambar dari kampanye iklan Benneton, termasuk mengenai pekerja anak di Amerika Latin, bersifat eksploitatif dan illegal. keputusan pengadilan Jerman ini mengikuti keputusan Peancis sebelumnya, yang mengharuskan Benneton membayar $32.000 untuk kerugian yang diakibatka iklan “HIV-positive”-nya terhadap rakyat Perancis yang terinfeksi oleh virus yang mengaibatkan AIDS ini.
Pendapat :
menurut saya advertising sangat berperan sekali dalam hal publikasi di era global ini. namun sering kali banyak iklan-iklan pada saat ini tidak mengikuti peraturan – peraturan yang ditetapkan. sebut saja iklan tarif telepon yang saling menyinggung satu sama lain. hal tersebut jelas betapa kencangnya perang tarif. selain itu hal yang tidak saya sukai mengenai periklanan di Indonesia adalah penggunaan kata yang sering kali terlalu berkepanjangan. sehingga membuat bosan dan lebih baik langsung memindahkan saluran atau channel TV atau istilahnya adalah zapping(itu yang saya lakukan). saya lebih tertarik pada iklan yang simple dan mempunyai maksud atau arti.
2. MARKETING PUBLIC RELATION(MPR)
Kelebihan
- Kreadibilitas yang tinggi; berita dan gambar lebih otentik dan dipercaya oleh pembaca dibandingkan dengan iklan.
- kemampuan menangkap pembeli yang tidak menduga; hubungan masyarakat dapat maenjangkau calon pembeli yang cenderung mengihindari wiraniaga dan iklan. Pesan diterima oleh pembeli lebih sebagai berita, bukan sebagai komunikasi bertujuan penjualan.
- MPR efektif dalam menjangkau masyarakat local dan menjangkau etnik tertentu dan kelompok lain.
- membantu peluncuran produk baru
- membantu memposisisikan kembali produk mapan.
- membangun minat suatu kategori produk
- mempengaruhi kelompok sasaran produk tertentu
- membela produk yang menghadapi masalah publik
- membangun citra perusahaan sehingga mendukung produknya
Kekurangan
- membangun merk baru melalui MPR akan memakan waktu lebih lama dan membutuhkan kreatifitas yang lebih tinggi.
- kontribusi MPR terhadap besarnya laba sulit diukur, karena MPR digunakan bersama kegiata promosi lain. jika digunakan sebelum kiat lain dijalankan, kontribusinya lebih mudah di evaluasi.
- perusahaan tidak membayar untuk tempat atau waktu yang diperoleh di Media. Perusahaan membayar seorang staf untuk mengembangkan dan membagikan cerita itu dan mengelola peristiwa-peristiwa tertentu.
- MPR tidak mendukung penjualan secara langsung.
contoh :
FUJI PHOTO FILM COMPANY
Fuji Photo film Company menerbangkan balon raksasanya melewati Patung Liberty yang direnovasi selama perayaan raksasanya, mengalahkan saingan Kodak, yang telah membangun pameran foto permanen di tempat itu.
Pendapat :
menurut saya melakukan kampanye melalui iklan memang memiliki keutungan lebih dapat diawasi pelaksanaannya dibandingkan dengan PR dan membutuhkan waktu lama untuk dapat lebih dikenal produknya oleh orang lain (khalayak luas). namun saya rasa pada akhirnya dapat bekerja lebih baik dari pada sebuah pemasangan iklan yang menggemparkan.
3. SALES PROMOTION
Kelebihan
- mempererat hubungan jangka panjang dengan seorang pengecer
- sales promotion menghasilkan tanggapan penjualan yang lebih cepat dan lebih terukur daripada iklan
- penggunaan sales promotion itu menguntungkan karena mereka tidak mampu menandingi anggaran periklanan besardari pemimpin pasar.
- sales promotion memungkinkan produsen untuk menyesuaikan variasi penawaran dan permintaan jangka pendek.
- sales promotion dapat mendorong konsumen untuk mencoba produk baru (lebih baik dari pada tidak beralih dari produk yang biasa mereka gunakan sekarang).
- sales promotion membantu produsen menesuaikan program untuk berbagai segmen konsumen. konsumen sendiri menikmati kepuasan menjadi pembelanja yang cerdik saat mereka mengambil keuntungan dari harga spesial.
Kekurangan
- sales promotion cenderung tidak menghasilkan pembeli baru berjangka panjang dalam pasar mapan karena mereka terutama menarik konsumen yang menyukai transaksi cepat dan murah yang berganti merk bila tersedia seperti yang diinginkan.
- meskipun kebanyakan sales promotion meningkatkan angka penjualan, kebanyakan justru menimbulkan kerugian.
- sales promotion biasanya kurang memungkinkan untuk membujuk pengguna-pengguna loyal dari merk lain dan pindah ke merk perusahaan.
- sales promotion cenderung lebih banyak digunakan oleh merk-merk yang lebih kecil dan lemah daripada oleh merk-merk yang lebih kuat.
- sales promoton dapat juga maengakibatkan konsumen berganti produk
contoh :
sample- penawar gratis untuk sejumlah produk atau jasa. sample itu dapat dikirim dari rumah ke rumah, dikirim lewat pos, diambil di toko, disertakan pada produk lain, atau dipajang dalam suatu penawaran iklan. pemberian sample adalah cara yang paling efektf dan paling mahal untuk memperkenalkan suatu produk baru. seperti ;
Lever Brothers sangat yakin akan produk deterjen baruya yaitu Surf sehingga ia mendistribusikan contoh gratis ke empat dari lima rumah tangga Amerika dengan biaya $43 juta.
pendapat :
menurut saya peran sales promotion itu sangat penting untuk membuat masyarakat tertarik dan mau mengkonsumsi.
4. PERSONAL SELLING
Kelebihan
- personal selling adalah alat yang paling efektif-biaya pada tahapan lebih lanjut dalam proses pembelian, terutama dalam membangun preferensi, keyakinan, dan tindakan pembeli.
- personal selling mencangkup hubungan yang hidup, langsung dan interaktif antara 2 orang atau lebih. masing-masing pihak dapat melihat kebutuhan dan karakteristik pihak lain secara lebih dekat dan segera melakukan penyesuaian.
- personal selling memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungan mulai dari hubungan penjualan sampai ke hubungan persahabatan. wiraniaga yang efektif harus terus berupaya mengutamakan kepentingan pelanggannya jika mereka ingin mempertahankan hubungan jangka panjang.
- personal selling membuat pembeli merasa berkewajiban untuk mendengarkan pembicaraan wiraniaga. pembeli terutama sekali harus menanggapi, walau tanggapan tesebut hanya berupa suatu ucapan “terima kasih” secara sopan.
- konsumen dapat lebih mudah terbujuk karena bersifat langsung.
Kekurangan
- wiraniaga menunjukkan suatu komitmen biaya jangka panjang yang lebih besar dari pada periklanan, periklanan dapat ditampilkan dan dihentikan, tetapi jumlah wiraniaga lebih sulit untuk diubah.
- Produk yang ditawarkan tidak dapat disajikan secara bersama-sama, seperti iklan.
- Banyak konsumen yang kurang peduli terhadap personal selling
- Personal selling kadang kala bersifat memaksa
- Personal selling prosesnya lebih mudah dibandingkan dengan MPR / Advertising
contoh :
Seorang SPG disuatu pameran yang berusaha keras untuk mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya
pendapat :
Menurut saya personal selling itu sangat penting untuk memasarkan suatu produk. Namun saya sebagai konsumen kadang kala merasa malas, karena produk yng disampaikan terkadang bersifat terlalu berlebihan dan dapat menimbulkan rasa kebosenan.
Thursday, 11 February 2010
HP NEXIAN NX-981
SPESIFIKASI HP CDMA NX-981
CDMA 800Mhz
RUIM Card
65K TFT Color LCD
Polyphonic Ringtones
FM Radio
Handsfree
Phonebook
Language : Indonesia-English
Speaker Phone
Alarm
games
- pilihan Warna:
putih + orange
putih + hijau
- dapat digunakan dengan kartu cdma apa saja
- kapasitas sms :
inbox 200
outbox 100
draft 50
harga : Rp. 320.000,- (harga desember 2009)
Wednesday, 13 January 2010
I ♥ Fajar Oktaviano Yudistira
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN (PERILAKU KONSUMEN)
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Didalam dunia yang modern ini, kehidupan menuntut banyak sekali keputusan yang harus dibuat, misalnya keputusan untuk menunda perkawinan (KB), keputusan untuk membeli TV atau DVD oleh kepala rumah tangga, keputusan untuk memberikan pinjaman dengan bunga rendah oleh pimpinan Bank Dunia, keputusan untuk mengalokasikan investasi dan keputusan-keputusan lainnya yang mempunyai ruang lingkup lokal atau daerah, sektoral, nasional, dan internasional.
Mengambil atau membuat keputusan, pada dasarnya berarti memilih satu diantara sekian banyak alternative. Misalnya ingin membeli produk atau tidak, tamatan SMA ingin melanjutkan kuliah di universitas negri atau swasta, dan lain-lain. Minimal ada dua alternatif dan dalam prakteknya lebih dari dua alternatif dimana pengambil atau pembuat keputusan (decision maker) harus memilih salah satu berdasarkan pertimbangan atau kriteria tertentu.
Proses pengambilan keputusan terdiri dari lima tahap yaitu ;
PENGENALAN MASALAH -> PENCARIAN INFORMASI -> EVALUASI ALTERNATIF -> PILIHAN -> EVALUASI PASCAAKUISISI
Pada tahap pengenalan masaslah, konsumen itu membutuhkan sesuatu. Dan bila kebutuhan cukup kuat, maka hal itu dapat memotivasi calon pembeli untuk memasuki tahap kedua dari proses pengambilan keputusan konsumen yaitu pencarian informasi. Pada tahap ketiga, konsumen mengevaluasi alternatif yang mereka identifikasi untuk memecahkan masalah mereka. Pada tahap keempat pilihan merupakan proses dimana konsumen memutuskan tindakan alternatif apa yang akan dipilih apakah mereka akan membelanjakan uangnya atau menabung, atau dari toko mana mereka membeli produk. Yang akhirnya pada tahap pascaakuisisi konsumen mengkonsumsi dan menggunakan produk atau jasa yang mereka peroleh.
1. PENGENALAN MASALAH
Pengenalan masalah terjadi bila suatu kebutuhan dirasakan oleh keadaan konsumen. Keadaan konsumen dipengaruhi oleh stimulasi. persepsi, aspirasi dan lingkungan (seperti kebudayaan, kelompok acuan, dan gaya hidup).
Yang mempersulit usaha pengambilan keputusan ialah bahwa kondisi dan sifat lingkungan itu tidak selalu dapat diketahui dengan pasti misalnya ketika konsumen menerima stimuli, seperti harga produk yang sangat mahal, penilaian orang lain terhadap pilihan konsumen sangat berpengaruh, ancaman fisik, psikologi maupun sosial yang besar akibat pemakaian produk, konsekuensi untuk menghentikan pemakaian produk lain yang disukai, dan hasil pemakaian masih belum dapat terbukti maka konsumen akan memiliki persepsi bahwa produk tersebut berisiko. Persepsi konsumen adalah menentukan hasil evaluasi pasca pembeliannya.
2. PENCARIAN INFORMASI
Setelah mengindentifikasi masalah, konsumen memulai proses pencarian untuk memperoleh informasi mengenai produk-produk yang mungkin mengeliminasi masalah tersebut. Para peneliti mendapatkan bahwa ada dua jenis proses pencarian konsumen yaitu pencarian internal dan eksternal.
Pencarian internal (internal search) adalah usaha konsumen untuk memanggil kembali memori informasi jangka panjang mengenai merk-merk produk atau jasa yang dapat memecahkan masalah mereka. Yang kemudian nantinya mereka atau konsumen akan memisahkan produk dan merk-merk tersebut kedalam tiga kategori :
a. Perangkat pertimbangan atau perangkat yang dibangkitkan (consideration set), yaitu merk-merk atau produk-produk yang dapat diterima konsumen
b. Perangkat lamban (inert set), yaitu merk-merk atau produk-produk diacuhkan oleh konsumen.
c. Perangkat tak layak (inept set), yaitu merk-merk atau produk-produk dianggap tidak layak.
Pencarian eksternal adalah (external search) adalah meliputi akuisisi informasi dari sumber-sumber luar, seperti teman, periklanan, pengepakan, laporan konsumen dan personil penjualan. Para konsumen terlibat dalam suatu pencarian eksternal dengan tujuan memperoleh informasi yang cukup untuk mengindentifikasikan dan membandingkan alternatif.
Identifikasi jenis-jenis informasi yang dicari konsumen dalam pencarian eksternal, meliputi ;
a. Merek-merek yang alternatif yang tersedia
b. Kriteria evaluatif yang membandingkan merek
c. Pentingnya berbagai kriteria evaluatif
d. Informasi yang membentuk keyakinan ; atribut yang dimiliki merk dan manfaat yang diberikan berbagai atribut.
3. EVALUASI ALTERNATIF
Inti dari pengambilan keputusan ialah terletak dalam perumusan berbagai alternative. Pada tahap evaluasi alternatif dari proses pemilihan atau akuisisi, konsumen membandingkan pilihan yang di indentifikasikan sebagai cara yang potensial mampu memecahkan masalah yang mengawali proses keputusan. Ketika membandingkan pilihan ini, konsumen membentuk keyakinan, sikap, dan tujuan mengenai alternatif yang dipertimbangkan serta memperhitungkan situasi, kondisi, waktu dan ruang.
Memori, Arti, dan Menilai Kebaikan/Keburukan. dalam mempertimbangkan hasil yang mungkin didapat dari suatu keputusan, para konsumen juga mengingat kembali memori semantic dari peristiwa-peristiwa serupa di masa lalu (Nostalgia). Memori semantic ini memberi arti yang sangat mempengaruhi cara mereka menginterpretasikan dan menilai kebaikan atau keburukan berbagai alternatif yang dihadapi mereka. Nostalgia mengacu pada “keinginan masa lalu, rindu akan hari kemarin, atau kebanggaan atas milik dan kegiata yang berhubungan dengan masa lalu”.
Bagaimana nostalgia mempengaruhi penentuan seseorang tentang kebaikan atau keburukan suatu pilihan? Karena nostalgia mengingat pada pengalaman masa lalu yang lebih menyenangkan daripada sesungguhnya, bila suatu merk dapat berhubungan dengan jenis memori positif ini, maka pengaruh positif dari memori akan diaihkan ke merk.
KATAGORI KEPUTUSAN
a. Keputusan dalam keadaan ada kepastian (certainty)
Apabila semua informasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan lengkap, maka keputusan dikatakan dalam situasi ada kepastian. Dalam keadaan pasti kita dapat meramalkan secara tepat hasil dari setiap tindakan.
Misalnya, di dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali keputusan yang kita ambil dalam situasi ada kepastian. Kita tahu persis arah kemana kita harus pergi untuk menemui dokter pribadi, tempat biasa nongkrong, restoran favorit dan sudah terbayang hasil keputusan yang akan kita peroleh sesuai dengan apa yang kita putuskan seperti obat yang mujarab, hal yang menyenangkan, serrta makanan yang lezat.
b. Keputusan dalam keadaan ada risiko (risk)
Risiko terjadi jika hasil pengambilan keputusan walaupun tidak diketahui kepastiaanya akan tetapi diketahui nilai kemungkinan (probability). Misalnya anda ingin memutuskan membeli barang , setiap barang dibungkus rapi sehingga anda tidak tahu mana yang bagus, mana yang cacat/rusak.Tetapi seandainya penjual barang tersebut jujur dan anda diberitahu barangnya ada 10 buah dan yang rusak 9 buah. Kemudian anda harus memutuskan jadi membeli atau tidak.
c. Keputusan dalam keadaan ketidakpastian (uncertainty)
Ketidakpastian akan kita hadapi sebagai pengambilan keputusan kalau hasil keputusan sama sekali tidak tahu karena hal yang akan diputuskan belum pernah terjadi sebelumnya. Misalnya anda baru mengenal seseorang, dia meminjam uang anda sebesar 500.000 untuk modal usaha. Anda sama sekali tidak mengenal orang itu, maka seandainya anda berikan uang sebanyak yang ia inginkan, anda tidak tahu sama sekali berapa probabilitasnya bahwa orang tersebut akan mengembalikan uang yang dipinjamnya tepat pada waktunya.
d. Keputusan dalam keadaan ada konflik (conflict)
Situasi konflik terjadi kalau kepentingan dua pengambil keputusan atau lebih saling bertentangan (ada konflik) dalam situasi kompetitif. Contohnya kalau pengambil keputusan A memperoleh keuntungan dari suatu tindakan yang dia lakukan, hal itu hanya mungkin terjadi oleh karena pengambil keputusan lainnya, yaitu B, juga mengambil tidakan tertentu. Keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh masing-masing akan saling mempengaruhi baik secara positif maupun negative.
Walaupun kelihatannya sederhana, keputusan dalam situasi dalam konflik seringkali dalam prakteknya menjadi sangat ruwet (kompleks). Misalnya kita dapat dihadapkan pada keadaan yang tak pasti ditambah lagi adanya tindakan pihak lawan yang bisa mempengaruhi hasil keputusan. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan menjadi lebih banyak.
BEBERAPA KENDALA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Kendala yang paling kuat dampaknya sesungguhnya bersumber pada diri pengambilan keputusan yang bersangkutan sendiri. Kendala yang paling sering menampakkan diri adalah ketidakmampuan seseorang bertindak tegas. Contohnya :
a. Kegagalan di masa lalu
Dalam karier seseorang sebagai contohnya, tidak seorangpun yang mencapai nilai keberhasilan seratus persen. Ada saja tindakan dan keputusan yang diambil yang tidak mendatangkan hasil yang diharapkan. Pengalaman pahit demikian tidak jarang menjadi kendala dalam pengambilan keputusan, dan bahkan begitu menghantui seseorang sehingga ia menjadi takut atau ragu-ragu dalam mengambil keputusan.
b. Konsultasi yang berlebihan
Proses pengambilan keputusan dapat menjadi sangat lamban apabila seorang pengambil keputusan melakukan banyak konsultasi dengan berbagai pihak. Proses konsultasi bukan saja perlu tetapi harus dilakukan, alasan nya ialah bahwa dalam menghadapi situasi problematik , kemampuan seseorang yang terbatas tidak memungkinkan memecahkan masalah tersebut secara tuntas betapa tinggi kemampuannya.
c. Faktor ketidakpastian
Tidak dapat disangkal bahwa ketidakpastian merupakan salah satu kendala yang dihadapi dalam pengambilan keputusan. Karena itu kemampuan memperhitungkan dan mengatasi kendala tersebut. Ketidakpastian itu menjadi kendala karena :
1) Kurangnya keyakinan dalam diri pengambil keputusan tentang hasil yang akan diperoleh dari keputusannya.
2) Preferensi pribadi yang bersangkutan atas alternatif yang mungkin ditempuh, yang bisa saja berbeda dari alternatif yang ditemukan melalui pendekatan ilmiah.
3) Si pengambil keputusan ragu apakah keputusan baru diperlukan.
d. Pemahaman yang tidak tepat tentang peranan informasi
Pemahaman yang tidak tepat tentang peranan informasi dalam proses pengambilan keputusan dapat menjadi kendala yang harus disingkirkan. Tidak jarang terdengar keluhan para pengambil keputusan mengatakan , bahwa mereka tidak mengambil keputusan karena mereka tidak memiliki informasi yang cukup. Bukan merupakan peritiwa yang ganjil jika seorang pengambil keputusan menggunakan dalih terlalu banyak informasi sebagai alasan untuk tidak cepat mengambil keputusan.
4. PILIHAN
Setelah mengevaluasi semua alternatif, langkah konsumen berikutnya dalam proses pengambilan keputusan adalah membuat pilihan. Para konsumen memilih merk atau jasa alternatif, dan mereka juga menentukan pilihan diantara toko-toko. Dalam proses pilihan konsumen, konsumen juga dapat memilih alternatif yang tidak dapat dibandingkan (noncomperable alternatives). Misalnya, orang dapat memilih antara menjalani liburan yang mahal dengan membeli mobil, atau membeli perhiasan dan sebagainya.
Bagaimana orang menentukan pilihannya sangat dipengaruhi oleh jenis proses keputusan dimana mereka terlibat. Proses pilihan akan berbeda bila konsumen menggunakan pendekatan keterlibatan tinggi dibandingkan dengan keterlibatan rendah. Demikan pula bila para konsumen menggunakan orientasi pengalaman, maka proses pilhan akan berubah.
a. Pilihan dengan keterlibatan tinggi.
Menurut kondisi keterlibatan tinggi, konsumen bertindak seolah-olah mereka menggunakan model kompensatori (compensatory models of choice). Menurut model kompensatori pilihan yaitu orang menganalisa setiap alternatif dengan cara evaluatif yang luas sehingga penilaian yang tinggi atas salah satu atribut dapat mengkompensasi penilaian rendah atas atribut lainnya. Dalam jenis proses evaluatif ini, semua informasi mengenai atribut suatu merk digabung ke dalam penilaian merk secara keseluruhan. Prosesnya akan diulang untuk setiap alternatif merk, dan merk yang mempunyai preferensi keseluruhan tertinggi dipilih.
b. Pilihan dengan keterlibatan rendah.
Keterlibatan rendah konsumen umumnya bertindak seolah-olah mereka menggunakan model pilihan nonkompensatori (noncompensatory model of choice). Menurut penilaian ini, penilaian yang tinggi atas beberapa atribut tidak perlu mengkompensasi penilaian yang rendah atas atribut lainnya. Model nonkompensatori juga disebut model pilihan hirarkis (hierarchical models of choice) karena konsumen dianggap membandingkan alternatif atas atribut-atribut pada suatu waktu. Satu atribut dipilih dan semua alternatif dibandingkan dengannya. Apabila konsumen berada dalam situasi keterlibatan rendah, mereka tidak mau terlibat dengan sejumlah besar pemrosesan informasi yang dibutuhkan oleh model kompensatori.
Model nonkompensatori digunakan sebagai jalan pintas untuk mencapai keputusan yang memuaskan, bukan optimal. Para konsumen seringkali terpaksa untu memutuskan diantara sejumlah besar alternatif merk. Disini jelas bahwa tidaklah mungkin untuk meneliti setiap merk secara rinci, sehingga masyarakat membutuhkan suatu jalan pintas untuk menyederhanakan proses. Dalam kasus seperti itu konsumen tidak berkepentingan dengan pencapaian keputusan yang optimal; mereka hanya ingin membuat keputusan yang “cukup baik”.
c. Proses Pilihan Pengalaman
Dari perspektif pengalaman, konsumen menentukan pilihan setelah mempertimbangkan perasaan mereka mengenai alternatif, perspektif ini memberi sedikit tekanan pada pengembangan kepercayaan mengenai atribut. Beberapa jenis pilihan konsumen dapat dikatagorikan sebagai proses pengalaman ;
1) Heuristis afeksi referal
2) Pengaruh kesadaran merk
3) Pembelian impulsif
4) Pengaruh berdasarkan suasana hati.
1). Heuristis Afeksi-Referal (affect-referral heuristic),
Mereka berdasarkan pilihannya pada tanggapan emosi keseluruhan terhadap alternatif. Jadi dari pada mereka meneliti atribut atau keyakinan mereka mengenai atribut, lebih memilih alternatif dimana mereka mempunyai perasaan yang paling positif.
Heuristis afeksi-referal menjelaskan mengapa para konsumen melakukan pembelian berdasarkan kesetiaan merk. Pembelian yang dilakukan karena kesetiaan merk mempunyai komponen yang kuat, konsumen yang mengungkapkan kesetiaan merk yang kuat hampir pasti menunjukkan sikap yang sangat positif terhadap merk. Ketika melakukan pembelian, mereka tidak melalui proses keputusan yang luas atau bahkan terbatas. Disini, mereka hanya mengacu pada perasaan
Contoh ; andaikan setelah bertahun-tahun TV Toshiba akhirnya rusak. Ia akan mengungkapkan kesetiaan merk bila ia hanya menghubungi agen Toshiba dan memintanya untuk menyampaikan model terbaru yang ada.
2). Pengaruh Kesadaran merk (The Effect of Brand Awarness)
Kesadaran merk juga mempengaruhi pilihan konsumen melalui proses afeksi referral. Merk-merk baru sering kali mengalami masa sulit untuk meraih pangsa pasar karena konsumen memiliki pengaruh positif yang demikian banyak terhadap merk. kosumen cenderung untuk memilih merk yang dikenal daripada merk-merk yang memasuki pasar.
Contoh : minuman aqua. Apabila isi air yang terdapat didalam aqua dipindahkan ke dalam botol yang menggunakan brand berbeda dan belum dikenal, maka kemungkinan yang sangat besar konsumen tidak akan jadi memilih minuman tersebut selain aqua walaupun air dari botol tersebut telah di isi dengan air dari aqua. Itu sebabnya suatu merk sangat mempengaruhi konsumen dalam memilih untuk membeli.
3). Pembelian impulsif
Pembelian impulsif didefinisikan sebagai tindakan membeli yang dilakukan tanpa memiliki masalah sebelumnya atau maksud atau niat membeli yang terbentuk sebelum memasuki toko. Pembelian impulsif dapat dijelaskan sebagai pilihan yang dibuat pada saat itu juga karena perasaan positif yang kuat mengenai suatu benda.
Contoh : saya berada di Beverly Hills hanya untuk berjalan-jalan tanpa niat untuk membeli, tetapi ketika saya melihat beberapa sepatu yang dijual, saya masuk ke toko dan mencobanya dan ternyata ukurannya pas sekali. Waktu itu saya berfikir untuk membeli sepasang, kemudian saya mendapatkan bahwa perasaan saya harus mencoba segalanya. Perasaan tersebut memanggil-manggil saya, lalu kita tiba-tiba merasa dipaksa untuk membeli sesuatu. Rasanya seperti memproleh suatu ide. Ini merupakan keinginan yang tiba-tiba, dan bila kita tidak dapat melakukannya dengan segera, kita harus memikirkan alasan mengapa kita tidak membutuhkannya.
4). Pengaruh keadaan suasana hati terhadap pilihan
Keadaan suasan hati mempengaruhi apakah konsumen akan menggunakan pendekatan pengambilan keputusan atau pengalaman untuk melakukan pilihan. Sebuat tim riset menemukan bahwa masyarakat dalam suasana hati positif memberi respon yang lebih menguntungkan pada daya tarik emosional dari pada daya tarik informasi. Sebaliknya, masyarakat yang berbeda dalam keadaan suasana hati negatif memberi respon lebih menguntungkan pada daya tarik informasi. Hasil temuan ini diperluas oleh para peneliti ke proses pilihan. Mereka menemukan bahwa bila orang berada dalam keadaan suasana hati negatif, mereka cenderung berpegang pada pendekatan informasi dalam pemilihan produk. Bila mereka dalam keadaan suasana hati positif, mereka lebih cenderung untuk berfokus pada perasaan dan khayalan mengenai penggunaan merk tertentu.
5. EVALUASI PASCAAKUISISI
Model proses pascaakuisisi konsumen, meliputi 5 tahap utama :
a. pemakaian atau konsumsi produk
b. kepuasan atau ketidakpuasan konsumen
c. perilaku keluhan konsumen
d. disposisi barang
e. pembentukan kesetiaan merk
Selama tahap konsumsi, konsumen menggunakan dan mempelajari produk, pemakaian produk meliputi tindakan dan pengalaman yang terjadi pada periode waktu dimana seorang konsumen secara langsung menggunakan barang atau jasa.
Tahap ini kemudian diikuti oleh pengembangan kepuasan atau ketidakpuasan akan produk. Tingkat kepuasaan/ ketidakpuasan dipengaruhi oleh evaluasi konsumen.
Bila konsumen merasa tidak puas dengan kinerja produk, mereka dapat mengeluhkannya kepada pengecer atau pabrik atau layanan konsumen.
Dua tahap akhir dari tahap pascaakuisisi meliputi disiposisi barang/produk yang pada dasarnya seorang konsumen mempunyai strategi disposisi untuk memilih setelah menggunakan produk selama beberapa periode waktu, apakah produk atau barang tersebut akan disimpan, dibuang, dijual atau diberikan. dan yang terakhir dari proses pascaakuisisi yaitu mereka membentuk kesetiaan merk serta niat untuk membeli di masa depan atau mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Erna Ferrinadewi, Merek dan Psikologi Konsumen, Graha ilmu, Yogyakarta, 2008
Johannes Supranto, Teknik Pengambilan Keputusan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta, 1991
John C.mowen/Michael Minor, Prilaku Ponsumen jilid 2, Erlangga, Jakarta, 2002
Leon G. Schiffman dan leslie lazar kanuk, prilaku konsumen edisi 7, PT.Indeks kelompok Gramedia
S.P. Siagian, Teori dan praktek pengambilan keputusan, penerbit CV haji Masagung, Jakarta, 1988
Didalam dunia yang modern ini, kehidupan menuntut banyak sekali keputusan yang harus dibuat, misalnya keputusan untuk menunda perkawinan (KB), keputusan untuk membeli TV atau DVD oleh kepala rumah tangga, keputusan untuk memberikan pinjaman dengan bunga rendah oleh pimpinan Bank Dunia, keputusan untuk mengalokasikan investasi dan keputusan-keputusan lainnya yang mempunyai ruang lingkup lokal atau daerah, sektoral, nasional, dan internasional.
Mengambil atau membuat keputusan, pada dasarnya berarti memilih satu diantara sekian banyak alternative. Misalnya ingin membeli produk atau tidak, tamatan SMA ingin melanjutkan kuliah di universitas negri atau swasta, dan lain-lain. Minimal ada dua alternatif dan dalam prakteknya lebih dari dua alternatif dimana pengambil atau pembuat keputusan (decision maker) harus memilih salah satu berdasarkan pertimbangan atau kriteria tertentu.
Proses pengambilan keputusan terdiri dari lima tahap yaitu ;
PENGENALAN MASALAH -> PENCARIAN INFORMASI -> EVALUASI ALTERNATIF -> PILIHAN -> EVALUASI PASCAAKUISISI
Pada tahap pengenalan masaslah, konsumen itu membutuhkan sesuatu. Dan bila kebutuhan cukup kuat, maka hal itu dapat memotivasi calon pembeli untuk memasuki tahap kedua dari proses pengambilan keputusan konsumen yaitu pencarian informasi. Pada tahap ketiga, konsumen mengevaluasi alternatif yang mereka identifikasi untuk memecahkan masalah mereka. Pada tahap keempat pilihan merupakan proses dimana konsumen memutuskan tindakan alternatif apa yang akan dipilih apakah mereka akan membelanjakan uangnya atau menabung, atau dari toko mana mereka membeli produk. Yang akhirnya pada tahap pascaakuisisi konsumen mengkonsumsi dan menggunakan produk atau jasa yang mereka peroleh.
1. PENGENALAN MASALAH
Pengenalan masalah terjadi bila suatu kebutuhan dirasakan oleh keadaan konsumen. Keadaan konsumen dipengaruhi oleh stimulasi. persepsi, aspirasi dan lingkungan (seperti kebudayaan, kelompok acuan, dan gaya hidup).
Yang mempersulit usaha pengambilan keputusan ialah bahwa kondisi dan sifat lingkungan itu tidak selalu dapat diketahui dengan pasti misalnya ketika konsumen menerima stimuli, seperti harga produk yang sangat mahal, penilaian orang lain terhadap pilihan konsumen sangat berpengaruh, ancaman fisik, psikologi maupun sosial yang besar akibat pemakaian produk, konsekuensi untuk menghentikan pemakaian produk lain yang disukai, dan hasil pemakaian masih belum dapat terbukti maka konsumen akan memiliki persepsi bahwa produk tersebut berisiko. Persepsi konsumen adalah menentukan hasil evaluasi pasca pembeliannya.
2. PENCARIAN INFORMASI
Setelah mengindentifikasi masalah, konsumen memulai proses pencarian untuk memperoleh informasi mengenai produk-produk yang mungkin mengeliminasi masalah tersebut. Para peneliti mendapatkan bahwa ada dua jenis proses pencarian konsumen yaitu pencarian internal dan eksternal.
Pencarian internal (internal search) adalah usaha konsumen untuk memanggil kembali memori informasi jangka panjang mengenai merk-merk produk atau jasa yang dapat memecahkan masalah mereka. Yang kemudian nantinya mereka atau konsumen akan memisahkan produk dan merk-merk tersebut kedalam tiga kategori :
a. Perangkat pertimbangan atau perangkat yang dibangkitkan (consideration set), yaitu merk-merk atau produk-produk yang dapat diterima konsumen
b. Perangkat lamban (inert set), yaitu merk-merk atau produk-produk diacuhkan oleh konsumen.
c. Perangkat tak layak (inept set), yaitu merk-merk atau produk-produk dianggap tidak layak.
Pencarian eksternal adalah (external search) adalah meliputi akuisisi informasi dari sumber-sumber luar, seperti teman, periklanan, pengepakan, laporan konsumen dan personil penjualan. Para konsumen terlibat dalam suatu pencarian eksternal dengan tujuan memperoleh informasi yang cukup untuk mengindentifikasikan dan membandingkan alternatif.
Identifikasi jenis-jenis informasi yang dicari konsumen dalam pencarian eksternal, meliputi ;
a. Merek-merek yang alternatif yang tersedia
b. Kriteria evaluatif yang membandingkan merek
c. Pentingnya berbagai kriteria evaluatif
d. Informasi yang membentuk keyakinan ; atribut yang dimiliki merk dan manfaat yang diberikan berbagai atribut.
3. EVALUASI ALTERNATIF
Inti dari pengambilan keputusan ialah terletak dalam perumusan berbagai alternative. Pada tahap evaluasi alternatif dari proses pemilihan atau akuisisi, konsumen membandingkan pilihan yang di indentifikasikan sebagai cara yang potensial mampu memecahkan masalah yang mengawali proses keputusan. Ketika membandingkan pilihan ini, konsumen membentuk keyakinan, sikap, dan tujuan mengenai alternatif yang dipertimbangkan serta memperhitungkan situasi, kondisi, waktu dan ruang.
Memori, Arti, dan Menilai Kebaikan/Keburukan. dalam mempertimbangkan hasil yang mungkin didapat dari suatu keputusan, para konsumen juga mengingat kembali memori semantic dari peristiwa-peristiwa serupa di masa lalu (Nostalgia). Memori semantic ini memberi arti yang sangat mempengaruhi cara mereka menginterpretasikan dan menilai kebaikan atau keburukan berbagai alternatif yang dihadapi mereka. Nostalgia mengacu pada “keinginan masa lalu, rindu akan hari kemarin, atau kebanggaan atas milik dan kegiata yang berhubungan dengan masa lalu”.
Bagaimana nostalgia mempengaruhi penentuan seseorang tentang kebaikan atau keburukan suatu pilihan? Karena nostalgia mengingat pada pengalaman masa lalu yang lebih menyenangkan daripada sesungguhnya, bila suatu merk dapat berhubungan dengan jenis memori positif ini, maka pengaruh positif dari memori akan diaihkan ke merk.
KATAGORI KEPUTUSAN
a. Keputusan dalam keadaan ada kepastian (certainty)
Apabila semua informasi yang diperlukan untuk mengambil keputusan lengkap, maka keputusan dikatakan dalam situasi ada kepastian. Dalam keadaan pasti kita dapat meramalkan secara tepat hasil dari setiap tindakan.
Misalnya, di dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali keputusan yang kita ambil dalam situasi ada kepastian. Kita tahu persis arah kemana kita harus pergi untuk menemui dokter pribadi, tempat biasa nongkrong, restoran favorit dan sudah terbayang hasil keputusan yang akan kita peroleh sesuai dengan apa yang kita putuskan seperti obat yang mujarab, hal yang menyenangkan, serrta makanan yang lezat.
b. Keputusan dalam keadaan ada risiko (risk)
Risiko terjadi jika hasil pengambilan keputusan walaupun tidak diketahui kepastiaanya akan tetapi diketahui nilai kemungkinan (probability). Misalnya anda ingin memutuskan membeli barang , setiap barang dibungkus rapi sehingga anda tidak tahu mana yang bagus, mana yang cacat/rusak.Tetapi seandainya penjual barang tersebut jujur dan anda diberitahu barangnya ada 10 buah dan yang rusak 9 buah. Kemudian anda harus memutuskan jadi membeli atau tidak.
c. Keputusan dalam keadaan ketidakpastian (uncertainty)
Ketidakpastian akan kita hadapi sebagai pengambilan keputusan kalau hasil keputusan sama sekali tidak tahu karena hal yang akan diputuskan belum pernah terjadi sebelumnya. Misalnya anda baru mengenal seseorang, dia meminjam uang anda sebesar 500.000 untuk modal usaha. Anda sama sekali tidak mengenal orang itu, maka seandainya anda berikan uang sebanyak yang ia inginkan, anda tidak tahu sama sekali berapa probabilitasnya bahwa orang tersebut akan mengembalikan uang yang dipinjamnya tepat pada waktunya.
d. Keputusan dalam keadaan ada konflik (conflict)
Situasi konflik terjadi kalau kepentingan dua pengambil keputusan atau lebih saling bertentangan (ada konflik) dalam situasi kompetitif. Contohnya kalau pengambil keputusan A memperoleh keuntungan dari suatu tindakan yang dia lakukan, hal itu hanya mungkin terjadi oleh karena pengambil keputusan lainnya, yaitu B, juga mengambil tidakan tertentu. Keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh masing-masing akan saling mempengaruhi baik secara positif maupun negative.
Walaupun kelihatannya sederhana, keputusan dalam situasi dalam konflik seringkali dalam prakteknya menjadi sangat ruwet (kompleks). Misalnya kita dapat dihadapkan pada keadaan yang tak pasti ditambah lagi adanya tindakan pihak lawan yang bisa mempengaruhi hasil keputusan. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan menjadi lebih banyak.
BEBERAPA KENDALA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Kendala yang paling kuat dampaknya sesungguhnya bersumber pada diri pengambilan keputusan yang bersangkutan sendiri. Kendala yang paling sering menampakkan diri adalah ketidakmampuan seseorang bertindak tegas. Contohnya :
a. Kegagalan di masa lalu
Dalam karier seseorang sebagai contohnya, tidak seorangpun yang mencapai nilai keberhasilan seratus persen. Ada saja tindakan dan keputusan yang diambil yang tidak mendatangkan hasil yang diharapkan. Pengalaman pahit demikian tidak jarang menjadi kendala dalam pengambilan keputusan, dan bahkan begitu menghantui seseorang sehingga ia menjadi takut atau ragu-ragu dalam mengambil keputusan.
b. Konsultasi yang berlebihan
Proses pengambilan keputusan dapat menjadi sangat lamban apabila seorang pengambil keputusan melakukan banyak konsultasi dengan berbagai pihak. Proses konsultasi bukan saja perlu tetapi harus dilakukan, alasan nya ialah bahwa dalam menghadapi situasi problematik , kemampuan seseorang yang terbatas tidak memungkinkan memecahkan masalah tersebut secara tuntas betapa tinggi kemampuannya.
c. Faktor ketidakpastian
Tidak dapat disangkal bahwa ketidakpastian merupakan salah satu kendala yang dihadapi dalam pengambilan keputusan. Karena itu kemampuan memperhitungkan dan mengatasi kendala tersebut. Ketidakpastian itu menjadi kendala karena :
1) Kurangnya keyakinan dalam diri pengambil keputusan tentang hasil yang akan diperoleh dari keputusannya.
2) Preferensi pribadi yang bersangkutan atas alternatif yang mungkin ditempuh, yang bisa saja berbeda dari alternatif yang ditemukan melalui pendekatan ilmiah.
3) Si pengambil keputusan ragu apakah keputusan baru diperlukan.
d. Pemahaman yang tidak tepat tentang peranan informasi
Pemahaman yang tidak tepat tentang peranan informasi dalam proses pengambilan keputusan dapat menjadi kendala yang harus disingkirkan. Tidak jarang terdengar keluhan para pengambil keputusan mengatakan , bahwa mereka tidak mengambil keputusan karena mereka tidak memiliki informasi yang cukup. Bukan merupakan peritiwa yang ganjil jika seorang pengambil keputusan menggunakan dalih terlalu banyak informasi sebagai alasan untuk tidak cepat mengambil keputusan.
4. PILIHAN
Setelah mengevaluasi semua alternatif, langkah konsumen berikutnya dalam proses pengambilan keputusan adalah membuat pilihan. Para konsumen memilih merk atau jasa alternatif, dan mereka juga menentukan pilihan diantara toko-toko. Dalam proses pilihan konsumen, konsumen juga dapat memilih alternatif yang tidak dapat dibandingkan (noncomperable alternatives). Misalnya, orang dapat memilih antara menjalani liburan yang mahal dengan membeli mobil, atau membeli perhiasan dan sebagainya.
Bagaimana orang menentukan pilihannya sangat dipengaruhi oleh jenis proses keputusan dimana mereka terlibat. Proses pilihan akan berbeda bila konsumen menggunakan pendekatan keterlibatan tinggi dibandingkan dengan keterlibatan rendah. Demikan pula bila para konsumen menggunakan orientasi pengalaman, maka proses pilhan akan berubah.
a. Pilihan dengan keterlibatan tinggi.
Menurut kondisi keterlibatan tinggi, konsumen bertindak seolah-olah mereka menggunakan model kompensatori (compensatory models of choice). Menurut model kompensatori pilihan yaitu orang menganalisa setiap alternatif dengan cara evaluatif yang luas sehingga penilaian yang tinggi atas salah satu atribut dapat mengkompensasi penilaian rendah atas atribut lainnya. Dalam jenis proses evaluatif ini, semua informasi mengenai atribut suatu merk digabung ke dalam penilaian merk secara keseluruhan. Prosesnya akan diulang untuk setiap alternatif merk, dan merk yang mempunyai preferensi keseluruhan tertinggi dipilih.
b. Pilihan dengan keterlibatan rendah.
Keterlibatan rendah konsumen umumnya bertindak seolah-olah mereka menggunakan model pilihan nonkompensatori (noncompensatory model of choice). Menurut penilaian ini, penilaian yang tinggi atas beberapa atribut tidak perlu mengkompensasi penilaian yang rendah atas atribut lainnya. Model nonkompensatori juga disebut model pilihan hirarkis (hierarchical models of choice) karena konsumen dianggap membandingkan alternatif atas atribut-atribut pada suatu waktu. Satu atribut dipilih dan semua alternatif dibandingkan dengannya. Apabila konsumen berada dalam situasi keterlibatan rendah, mereka tidak mau terlibat dengan sejumlah besar pemrosesan informasi yang dibutuhkan oleh model kompensatori.
Model nonkompensatori digunakan sebagai jalan pintas untuk mencapai keputusan yang memuaskan, bukan optimal. Para konsumen seringkali terpaksa untu memutuskan diantara sejumlah besar alternatif merk. Disini jelas bahwa tidaklah mungkin untuk meneliti setiap merk secara rinci, sehingga masyarakat membutuhkan suatu jalan pintas untuk menyederhanakan proses. Dalam kasus seperti itu konsumen tidak berkepentingan dengan pencapaian keputusan yang optimal; mereka hanya ingin membuat keputusan yang “cukup baik”.
c. Proses Pilihan Pengalaman
Dari perspektif pengalaman, konsumen menentukan pilihan setelah mempertimbangkan perasaan mereka mengenai alternatif, perspektif ini memberi sedikit tekanan pada pengembangan kepercayaan mengenai atribut. Beberapa jenis pilihan konsumen dapat dikatagorikan sebagai proses pengalaman ;
1) Heuristis afeksi referal
2) Pengaruh kesadaran merk
3) Pembelian impulsif
4) Pengaruh berdasarkan suasana hati.
1). Heuristis Afeksi-Referal (affect-referral heuristic),
Mereka berdasarkan pilihannya pada tanggapan emosi keseluruhan terhadap alternatif. Jadi dari pada mereka meneliti atribut atau keyakinan mereka mengenai atribut, lebih memilih alternatif dimana mereka mempunyai perasaan yang paling positif.
Heuristis afeksi-referal menjelaskan mengapa para konsumen melakukan pembelian berdasarkan kesetiaan merk. Pembelian yang dilakukan karena kesetiaan merk mempunyai komponen yang kuat, konsumen yang mengungkapkan kesetiaan merk yang kuat hampir pasti menunjukkan sikap yang sangat positif terhadap merk. Ketika melakukan pembelian, mereka tidak melalui proses keputusan yang luas atau bahkan terbatas. Disini, mereka hanya mengacu pada perasaan
Contoh ; andaikan setelah bertahun-tahun TV Toshiba akhirnya rusak. Ia akan mengungkapkan kesetiaan merk bila ia hanya menghubungi agen Toshiba dan memintanya untuk menyampaikan model terbaru yang ada.
2). Pengaruh Kesadaran merk (The Effect of Brand Awarness)
Kesadaran merk juga mempengaruhi pilihan konsumen melalui proses afeksi referral. Merk-merk baru sering kali mengalami masa sulit untuk meraih pangsa pasar karena konsumen memiliki pengaruh positif yang demikian banyak terhadap merk. kosumen cenderung untuk memilih merk yang dikenal daripada merk-merk yang memasuki pasar.
Contoh : minuman aqua. Apabila isi air yang terdapat didalam aqua dipindahkan ke dalam botol yang menggunakan brand berbeda dan belum dikenal, maka kemungkinan yang sangat besar konsumen tidak akan jadi memilih minuman tersebut selain aqua walaupun air dari botol tersebut telah di isi dengan air dari aqua. Itu sebabnya suatu merk sangat mempengaruhi konsumen dalam memilih untuk membeli.
3). Pembelian impulsif
Pembelian impulsif didefinisikan sebagai tindakan membeli yang dilakukan tanpa memiliki masalah sebelumnya atau maksud atau niat membeli yang terbentuk sebelum memasuki toko. Pembelian impulsif dapat dijelaskan sebagai pilihan yang dibuat pada saat itu juga karena perasaan positif yang kuat mengenai suatu benda.
Contoh : saya berada di Beverly Hills hanya untuk berjalan-jalan tanpa niat untuk membeli, tetapi ketika saya melihat beberapa sepatu yang dijual, saya masuk ke toko dan mencobanya dan ternyata ukurannya pas sekali. Waktu itu saya berfikir untuk membeli sepasang, kemudian saya mendapatkan bahwa perasaan saya harus mencoba segalanya. Perasaan tersebut memanggil-manggil saya, lalu kita tiba-tiba merasa dipaksa untuk membeli sesuatu. Rasanya seperti memproleh suatu ide. Ini merupakan keinginan yang tiba-tiba, dan bila kita tidak dapat melakukannya dengan segera, kita harus memikirkan alasan mengapa kita tidak membutuhkannya.
4). Pengaruh keadaan suasana hati terhadap pilihan
Keadaan suasan hati mempengaruhi apakah konsumen akan menggunakan pendekatan pengambilan keputusan atau pengalaman untuk melakukan pilihan. Sebuat tim riset menemukan bahwa masyarakat dalam suasana hati positif memberi respon yang lebih menguntungkan pada daya tarik emosional dari pada daya tarik informasi. Sebaliknya, masyarakat yang berbeda dalam keadaan suasana hati negatif memberi respon lebih menguntungkan pada daya tarik informasi. Hasil temuan ini diperluas oleh para peneliti ke proses pilihan. Mereka menemukan bahwa bila orang berada dalam keadaan suasana hati negatif, mereka cenderung berpegang pada pendekatan informasi dalam pemilihan produk. Bila mereka dalam keadaan suasana hati positif, mereka lebih cenderung untuk berfokus pada perasaan dan khayalan mengenai penggunaan merk tertentu.
5. EVALUASI PASCAAKUISISI
Model proses pascaakuisisi konsumen, meliputi 5 tahap utama :
a. pemakaian atau konsumsi produk
b. kepuasan atau ketidakpuasan konsumen
c. perilaku keluhan konsumen
d. disposisi barang
e. pembentukan kesetiaan merk
Selama tahap konsumsi, konsumen menggunakan dan mempelajari produk, pemakaian produk meliputi tindakan dan pengalaman yang terjadi pada periode waktu dimana seorang konsumen secara langsung menggunakan barang atau jasa.
Tahap ini kemudian diikuti oleh pengembangan kepuasan atau ketidakpuasan akan produk. Tingkat kepuasaan/ ketidakpuasan dipengaruhi oleh evaluasi konsumen.
Bila konsumen merasa tidak puas dengan kinerja produk, mereka dapat mengeluhkannya kepada pengecer atau pabrik atau layanan konsumen.
Dua tahap akhir dari tahap pascaakuisisi meliputi disiposisi barang/produk yang pada dasarnya seorang konsumen mempunyai strategi disposisi untuk memilih setelah menggunakan produk selama beberapa periode waktu, apakah produk atau barang tersebut akan disimpan, dibuang, dijual atau diberikan. dan yang terakhir dari proses pascaakuisisi yaitu mereka membentuk kesetiaan merk serta niat untuk membeli di masa depan atau mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Erna Ferrinadewi, Merek dan Psikologi Konsumen, Graha ilmu, Yogyakarta, 2008
Johannes Supranto, Teknik Pengambilan Keputusan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta, 1991
John C.mowen/Michael Minor, Prilaku Ponsumen jilid 2, Erlangga, Jakarta, 2002
Leon G. Schiffman dan leslie lazar kanuk, prilaku konsumen edisi 7, PT.Indeks kelompok Gramedia
S.P. Siagian, Teori dan praktek pengambilan keputusan, penerbit CV haji Masagung, Jakarta, 1988
Wednesday, 23 December 2009
DIJUAL CEPAT.BU- RMH LUX, pondok labu, jakarta selatan
DIJUAL CEPAT BU-RMH LUX
JL. H.SHALEH, PD. LABU NO. 139, Jakasel-belakang UPN
LB.700m/LT.500m,3 LT(+basement) msk 4 mbl, 8KT/6KM, tmn dpn blkg, HLM LUAS, SHM. Rp. 3,6M-NEGO,
hub. ibu hj. Sopian 021-75901149/ 021-46521957/ 085888575009
Kamar Tidur : 8
Kamar Mandi : 6
Garasi : 2 mobil
Carport : 2 mobil
Luas Tanah : 500 m²
Luas Bangunan : 700 m²
Lantai : 3 (+basement) lantai
Listrik : 3500 watts
Line Telepon : 1 line
Sertifikat : SHM - Sertifikat Hak Milik
Menghadap : Barat
Fasilitas : terdapat taman depan dan belakang, reling tangga standlist,
pointnya luas, di taman belakang terdapat tebing dan air mancur
EXAMPLE FOR GUIDING AT TOURIST ATTRACTION
this is example as local guide at Monument National or Monas
OPENING
MONUMENT NATIONAL
Ladies and gentlemen,
I wish you good morning and welcome to this beautiful tourist attraction, Monument national.
First of all, let me introduce my self, my name is NENGKIKI NURMALA but you can call me just KIKI for short. I’m very pleased to be your local guide for today, and I hope you will enjoy in this beautiful morning.
Well ladies and gentlemen,
Today, I would like to share with you about the Historical of Monument National.
As well all already now that Monument National or people calling “MONAS” is very important because Monas as a landmark of Jakarta.
Ladies and gentlemen,
Monas was built on August 17th 1961. The idea was given by Ir. Soekarno. He is the first president in Indonesia. And then the architect is Ir. Sudarsono and was helped by Prof. Dr. Ir. Ruseno.
Monas development spend is 7 billion rupiah and Monas officially opened for public on July 12th 1975 by Mr. Ali Sadikin. He is the 6th Governor of Jakarta.
Monas have the flame of independence its symbolize spirit of Indonesian people. Its made from bronze and covered by gold its around 50kg. The standing pillar of Monas is 132m and symbolizing a rice pestle, and then the other part is the cup symbolizing a rice barn. Rice pestle and barn are traditional tools to pound rice, figuring out Indonesia as an agricultural country. They’re also regarded as the symbol of Indonesian people’s fertility, and as the symbol of male and female.
Jakarta people usually utilize Monas area as a place for sport activities, in the morning and afternoon time. Most people visit Monas on weekend and holidays.
Monas have 4 objects that we can visited :
1. the first is National History Museum, National History Museum located at the baseman of Monas.
At the four sides of the museum there are display windows that shows the life and phenomenon that Indonesian people has gone through since Indonesian ancient time.
2. Independence room, This room is located at the cup side of Monas and has an amphitheater shape, this place has 4 attributes, three of them are made by bronze and covered by gold.
In this room were kept the map of Indonesia, the red and white flag of Indonesia, the symbol of Indonesia, which is Garuda, and the replica of Indonesian independence proclaim script at the gateway. You could request the officer there to open the gateway so you could see the script replica while listening to the recorded voice of President Soekarno when he was reading the script.
3. Goblet Yard, in this place is 45x45 m in size and 17 m in high (that size is symbolize of Indonesian freedom)
4. The obelisk top yard, this place 11x11 in size. The obelisk top yard at an attitude of 115 m, with capacity of 50 persons. From the top yard you could enjoy the view of Jakarta City and the wind blowing and caressing your face. In a clear weather you could enjoy the view of Salak Mountain at the south side, the ocean at the north side, and Soekarno-Hatta International Airport at the west side. While you're in Monas area it's recommended to get into the top yard and enjoy the views from the top.
Ladies and gentlemen,
For the other tourist attraction around monas is like Fountain Attraction, This fountain is like the dancing and accompanied by several songs like Jali-Jali, Lenggak-Lenggok Jakarta, Kopi Dangdut, Lambadia, Winter game, dand Rocketer. Fountain attraction conducted at Monas Park on every Saturday and Sunday, started from 07:00pm to 08:00pm. Duration of the attraction take about 35 minutes.
Ladies and gentlemen, I have to said that “Why Monas was built in Jakarta :
1. Jakarta is Proclamation city
2. Jakarta is capital of city
3. Jakarta was around by government building
CLOSING
Ok ladies and gentlemen, that’s all my information. Thank your for your attention and your corporation. Have a nice day and bye..
Subscribe to:
Posts (Atom)